Monday, July 7, 2014

Pemerkosaan, salah siapa?

Oke. Kali ini ane mau bahas topik serius gan.
Jadi gini, barusan ane lagi cari2 soal rape, dan nemu sebuah campain dari situs Rape Crisis Scotland, yang bertujuan untuk membabat mitos-mitos pemerkosaan yang telah banyak menyusupi pikiran masyarakat di mana-mana di dunia ini. 
Salah satu yang bikin ane miris, adalah kenyataan di masyarakat bahwa, jika ada cewek yang diperkaos, masih banyak yang berpikir, pertama kali mendengar berita itu, adalah, "Salah ceweknya juga lah, pake baju ngundang..."
Ada diskirminasi tanggapan bagi yang dianggap masyrakat sebagai "cewek yang kayak gitu". Dengan kata lain, cewek yang berpakaian "nakal".

Coba baca kutipan ini. (http://www.thisisnotaninvitationtorapeme.co.uk/)

Judgements on dress during a rape trial

Lindsay Armstrong was raped in Ayrshire in September 2001. At the trial of her attacker, Lindsay was asked to hold up the pants she wore at the time of the attack. Although this was supposedly to allow the defence to argue that the pants had not been damaged, Lindsay was asked to tell the court what was written on them: the words “Little Devil”.
Putting Lindsay though this public humiliation served no purpose other than to allow the defence to try to smear her reputation – it allowed them to suggest that her pants and the motto they bore were enough to demonstrate that Lindsay was the “sort of girl” unlikely to refuse consent to sex and therefore unlikely to have been raped. Although the person who raped her was convicted, Lindsay Armstrong killed herself three weeks later.

Ayolah. Kejam banget deh. Dikira kalau cewek berpenampilan "nakal" maka dia layak diperkosa? Kenyataan bahwa orang berpikir bahwa kalo dia bener2 nggak mau diperkosa dia pasti akan ngelawan. Kalo dia pake baju seksi berarti dia nawarin diri diperkosa. Kalo dia cewek bener pasti nggak akan diperkosa. Gimana kalo dia nggak bisa ngelawan? Kalo nggak bisa ngelawan apa bisa dibilang korban itu menikmati dirinya diperkosa? Apakah mereka mengundang agar orang memperkosanya dengan memakai baju seksi? Mana ada sih orang yang mau diperkosa. Gimana kalau itu emang tuntutan baginya, pake baju begitu. Maksud gw, kenyataan bahwa korban justru selalu disalahkan atas kejadian yang menimpanya itu agak... terlalu. Emang sih, intropeksi diri itu perlu. Anggaplah yang jadi korban mengaku dia juga salah pke baju begitu. Tapi jangan lah sekali2 mengeluarkan opini, "dia pake baju begitu karena minta diperkosa." Itu keterlaluan.
Sekarang gw ambil kasus soal JIS, di mana terjadi pelecehan anak. Apa anak itu salah? Nggak. Tapi dengan anggapan masyarakat bahwa, "jika lu diperkosa, maka pasti ada yang salah pada diri lu", bisa sangat berbahaya karena akan membuat korban2 baru takut melapor. Takut akan anggapan seperti itu. Dia akan berpikir bahwa dia salah juga, meskipun sebenarnya itu bukan salah mereka kan, tapi salah orang dewasa nggak bertanggung jawab yang menghancurkan hidup mereka demi memuaskan nafsu mereka. Mereka takut pada anggapan orang2 di sekitarnya pada dirinya. Kenyataannya begitu lho. Kebanyakan korban yang takut melapor krn takut anggapan orang. Bagi korban, pandangan masyarakat yang negatif bisa membunuh dirinya yang udah fragile gegara kejadian yang menimpanya. 
Kejadian kayak gini biasanya disebut "second rape". Penelanjangan kedua kalinya, secara mental. Jangan sampailah, kita jadi pelaku second rape. Korban butuh sokongan dari banyak aspek coy. Kepercayaan diri mereka hancur. Banyak yang merasa hidupnya gk berarti, dan orang2 masih memberi pandangan dingin atau menyalahkannya? Jangan sampe lah. Dunia ini sudah busuk. Jangan nambah2in jadi orang busuk. 
Why can't we look others positively?
Jadi please berhenti memberi tanggapan,
"bajunya kali nggak bener..."
ketika mendengar berita, "si anu diperkosa."