Melihat kebelakang.
Bukan untuk menyesali masa lalu.
Bukan pula untuk menguak luka lama.
Tapi sekadar untuk mendapatkan energi luar biasa untuk maju ke depan.
Energi yang disebut dengan "Passion"
Ini adalah kata-kata yang selalu ku ingat dari seorang senior yang suatu waktu jadi pembicara di acara kampus, waktu ia meminta masing-masing kami membuat Table of Vision, sebuah rencana masa depan kami, yang ditulis dengan passion paling murni, keinginan dan kesungguhan paling murni, tanpa mempertimbangkan banyak hal. Sesuatu yang sungguh datang ke hati kami dalam waktu sepersekian detik saat ada yang bertanya "Apa yang ingin kau capai di masa depan?"
kata senior itu:
"Ketika teman-teman merasa lelah, ketika teman-teman merasa jenuh, maka lihat kembali table of vision yang teman-teman tulis hari ini. Jangan di rubah, tapi boleh di tambah lagi nanti. Karena apa yang kalian tulis ini, berasal dari hati kalian yang terdalam, keinginan yang paling murni."
Ano ne, hari ini gw membuka lagi buku diary SMP yang kayaknya udah bertahun-tahun nggak pernah gw buka lagi. Di situ gw menemukan kalimat yang bikin gw gemeter, jantung gw berdetak kencang, adrenalin terpacu, dan gw merasa ingin tersenyum, terbang, melompat di genteng tetangga sambil gendong kucing yang lagi berjemur di sana. Gw lupa. Sangat lupa kalo ternyata dulu gw udah punya cita-cita seperti ini. Di SMA cita-cita itu berubah dan tergoyah ke sana kemari. Terlalu banyak pertimbangan saat itu. Terlalu banyak suara-suara pesimistis yang menggoda gw untuk pindah haluan. Tapi untunglah. Untunglah gw masih berjalan di rute yang dulu gw pilih, biarpun gw mungkin bakal lupa kalo nggak ketemu orang-orang tertentu yg sangat luar biasa mempengaruhi hidup gw.
28 Mei 2006
"Aku mau jadi guru biologi seperti Bu S! .................. Trus, selain guru, aku juga jadi mangaka! hebat kan?! Yoi! Gitu, deh tujuan hidup gw!"
Sebuah kata-kata yang lugu. Tanpa pertimbangan. Tanpa memikirkan uang. Tanpa memikirkan apakah akan susah atau tidak, akan gagal atau tidak, akan bergengsi atau tidak. Sesuatu yang tercetus hanya dari keinginan. Sesaat? Entahlah. Itu sebuah passion yang murni.
Gw hampir menyerahkan mimpi gw sebagai mangaka. Gw merasa terlalu sulit, impian yang nggak penting, nggak ada jalan. Gw juga nggak menemukan teman seperjuangan yang mendukung gw di jalan ini. Tapi kemudian gw ketemu orang-orang yang memiliki mimpi yang sama dengan gw, yang mengingatkan kembali gw akan mimpi kecil yang sebenernya sangat besar ini, yang hampir gw lupakan. Biarpun cuma ketemu di FB, orang-orang ini membuat gw kembali mengejar mimpi gw. Kembali merasa hidup. Haha, terimakasih para sensei :D
gw masih sangat jauh dan payah. Gw masih juga suka males malesan. Tapi setiap gw melihat mereka maju dan maju, gw merasa terpacu bahwa gw juga harus maju dan maju. Saat kau sudah memutuskan untuk melakukan sesuatu, maka jangan setengah-setengah.
Merasa dapet teman seperjuangan, semangat gw terpacu.
Tapi gw masih payah, sangat payah. Jadi harus sangat banyak belajar.
Dulu gw juga pernah merasa hilang tujuan hidup. Kuliah nggak napsu. Bosan idup tingkat akut. Kira-kira itu semester 2 deh. Begitu gw mulai ngegambar lagi, rasanya gw semangat lagi. Hahaha, gw nggak tau kalo ngegambar adalah hal yang begitu berarti bagi gw. Dan begitulah, gw memutuskan untuk nggak setengah-setengah. Gw belajar di kampus sungguh-sungguh, dan belajar gambar dengan sungguh-sungguh. Rajin nanya meski gw akui gw sok kenal banget ama orang di FB, tapi biarlah, hahaha.
Di SMA dulu kayaknya gw terlalu mengikuti mainstream. Gw mengejar apa yang biasanya aja. Dulu di SMA juga gw sering banget bosen. Kalo bosen, gw akan bolos. Paling nggak dalam satu semester akan ada sehari gw bolos. Tinggal bilang aja sakit ke sekretaris, gampang, hahaha. Jadi gw aman dari black list. hahaha. Ngapain bolos? kalo udah akut banget. Parah ya? Tapi pas bolos, gw introspeksi kok. Ngumpulin semangat bwt nanti lagi. Biar nggak bosen, sedikit kenakalan itu perlu... #alasan!
Sekarang gw merasa bahwa pemikiran itu salah. Mana boleh bolos gara-gara bosen! Murid yang nggak boleh di tiru... ckckck. Tapi sekarang gw juga lagi artblock untuk ngerjain komik seri yang dulu. Kayaknya semangat kurang, karena ngulang bikin 29 halaman itu menakutkan banget....
Yah, orang nggak dikerjain, keliatannya ya nggak bakal kelar.
So, Ayo mulai kerjakan lagi! Untuk bergerak mungkin terasa enggan. Tapi coba bergerak dulu, mungkin nanti bakal kegirangan sampe nggak mau berhenti. Who knows? Haha, Let's start to re-write chapter 3!!!
\(>A<)/
No comments:
Post a Comment