14 Desember, senyumanmu merubah duniaku....
Huahahaha... galau mode on dah. Kau bagiku seperti Akari bagi Takaki di anime 5 cm per second.
Tak ubahnya A ling bagi Ikal di Laskar Pelangi.
Apa? Mau bilang nggak masuk akal? *muka garang*
Sejak kapan cinta itu masuk akal?
buakakakakak *ketawa sendiri menyadari pola pikir diri sendiri*
Karena aku punya diary sejak kelas 2 smp, dan rajin nulis, jadi tanggal2 kayak gini nggak sengaja tercatat deh. Bedanya aku dengan Takaki, aku nggak pernah kencan sama orang itu. Kenal aja belom tentu. Ini rasa suka yang sama sekali nggak masuk akal, tapi itulah yang terjadi. Naksir2 bocah smp gitu lah. Kalo diinget2 lagi, rasanya aneh. Ngobrol juga paling cuma beberapa kali, bertemu mata juga paling cuma beberapa kali.
Tapi ia telah mengubah duniaku... cuma dengan senyum satu juta watt nya.
hahahaha, gembeeel, gembel.
Tapi, seperti Takaki yang hilang kontak dengan Akari, orang ini pun menghilang entah kemana selama dua tahun-an. Selama masa itu, aku bahkan nggak tahu apakah dia masih hidup atau nggak. Hahaha, tapi kadang-kadang, kalau di jalan, mata ku berharap bisa jatuh pada sosoknya. Cuma mencari. Mencari yang kalo nggak ketemu pun aku merasa bahwa itu wajar. Aku tahu dia nggak mungkin ada di sana. Tapi tetap aja mencari. Berharap ada keajaiban. Nggak masuk akal kan? Tapi itulah yang terjadi... haha.
Orangnya juga pasti nggak sadar. Hal kecil darinya, senyum satu juta watt itu, bisa membuat orang berasa di-charge untuk bisa bertahan melalui apa aja rintangan yang ada di depan mata. Dan satu selentingan becandaannya yang nggak pandang apa orangnya dia kenal apa nggak itu, bisa bikin orang merasa luar biasaaa merasa beruntung.Lagi-lagi, nggak masuk akal kan? Sejak kapan cinta itu masuk akal? Wong pakenya hati kok. nyohoho
Kira2 setahun lalu aku merasa bahwa itu cuma obsesi. Tapi, you know, tetap aja mataku mencarinya. Kemungkinanku bertemu dengannya dalam sehari mungkin 1:1000. Satu diantara 1000 orang yang berpapasan denganku di jalan, di kampus, di bus, di mana-mana. Aku tahu nggak mungkin ketemu, itu cuma cerita lama cinta pertama, hahaha. Tapi entah kenapa, tetap saja mataku kadang mencarinya. Terutama saat aku merasa melankolis. Aku kadang berharap bisa menerima energi satu juga watt itu lagi, hahaha >///<
Jadi, melalui lagu Yamazaki Masayoshi ini, biarlah aku berkaraoke ria, bergalau ria... awakakakakakak
(meskipun hidupku tak semelankoli lagu itu, nyahaha. i'm happy enough to laugh until my stomach sick)
No comments:
Post a Comment