Kadang dalam hidup kita dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit. Yang mengharuskan kita mengorbankan satu hal demi satu hal lain, meski keduanya memiliki bobot timbangan yang sama dalam prioritas, logika, maupun perasaan kita. Jika setelah diusahakan untuk memperoleh keduanya tetap tidak bisa, mau tidak mau ya kita harus milih.
Jadi terjadilah kecamuk antar dua kepentingan dlm diri gw. Yang satu menjanjikan masa depan finansial yg lbih baik, di satu sisi juga gw nggak yakin apakah gw bisa menjalankan tugas itu. Yang satu lagi sudah melekat dlm diri gw, membuat gw memiliki tanggung jwab moral yang sangat vital, namun nggak membantu masa depan finansial gw kedepannya. Masalah terberat menurut gw adalah tanggung jawab moral. Entah kenapa. Gw nggak bisa berpaling masa bodoh begitu saja~ gw nggak bisa lantas tidak memikirkan tanggung jawab yg tlh gw pegang, biarpun cuma sebentar lagi juga nih tanggung jawab bakalan lesap bagai angin yg nyumbet di ujung rektum sebentaran. "Selesaikan dulu lah. Selesaikan dlu, baru gw berangkat lagi. Nanti juga ada rejeki lain."
Begitulah yg ada di benak gw. Tapi yah sudahlah. Gw pikir2 mungkin emang bkn jalannya di situ. Itu keputusannya setelah gw galau guling-guling semaleman.
Ah, lagi2 posting gk jelas. Sudahlah. Tak payah di mengerti. Au revoir~
Corat-coret, lyric translation, Kourin (Callin'), Sukima Switch, Bump of chicken, and other mellow things.
Monday, January 5, 2015
Pilihan yang sulit
Label:
corat coret
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment