I'm really bored now and it seems like I can't bring myself to sleep, so I just randomly write here. Again, unimportant post
Hmm, you see, if I could put myself into anime/cartoon character, I think image of Shikamaru (from Naruto) and Squidward (from Spongebob square paints) would fit me the best. The only different is, I'm not that calm. I often panic in many situation, but I have personality that fits with them. I live my life as how it flow. I don't really have big ambition, but I do have dreams (actually), but I don't really blabbering about that, I just keep it for myself, and some people with same passion with me. I don't really show emotion, but I could be really emotional about things I care the most. Hahaha, do you have anime/cartoon character resemble yourself?
@@@@
Rasanya gw pengin deh bilang... "ini bukan soal skripsi.. ini soal.. mimpi...."
tapi yah, itu kan kedengerannya kekanakan ya.
tapi gw juga serius sih. Dari dulu gw pengin bikin itu... sekalipun gk untuk skripsi gw pengin bikin itu...
katanya, seniman itu kebanyakan idealis. meskipun dibilang gaya gambar yg kayak gini yang lagi ngetrend, tapi ttp mempertahankan gaya gambar yang dimiliki karena itu adalah jati diri, identitas, dan jiwa mereka. Meski dibilang animasi 3 dimensi lebih keren dan lebih canggih, ttp aja animasi atau gambar 2 dimensi menjadi suatu kecintaan dan hasrat yang nggak bisa diganggu gugat. Entah apakah gw termasuk seniman atau bukan, gw cuma org yg kebetulan suka dan mencintai menggambar. Tapi gw punya perasaan begitu.
Tentu ini adalah kata2 yang akan kedengaran sangat egois, tapi terimalah kawan, terimalah. Jati diri, identitas, dan jiwa adalah hal yang membuat mereka (gw juga) merasa hidup. Sesungguhnya banyak yang gw kenal, ketika mengembara ke style gambar yang bukan miliknya, dia merasa nggak punya identitas sendiri, merasa terlucuti (ah lebay) dan ada beban di hati. Seperti, "Aaaghh, gw mau bebas berekspresiii. Ini gueeee, So whaatt??? Apa masalah looo???"
Oke, itu kedengaran sangat self-centered, tapi yah, begitulah. Tentu, gw berusaha menjadi lebih baik, tapi bukan berarti dengan menjadi orang lain.
Hmm, you see, if I could put myself into anime/cartoon character, I think image of Shikamaru (from Naruto) and Squidward (from Spongebob square paints) would fit me the best. The only different is, I'm not that calm. I often panic in many situation, but I have personality that fits with them. I live my life as how it flow. I don't really have big ambition, but I do have dreams (actually), but I don't really blabbering about that, I just keep it for myself, and some people with same passion with me. I don't really show emotion, but I could be really emotional about things I care the most. Hahaha, do you have anime/cartoon character resemble yourself?
@@@@
Rasanya gw pengin deh bilang... "ini bukan soal skripsi.. ini soal.. mimpi...."
tapi yah, itu kan kedengerannya kekanakan ya.
tapi gw juga serius sih. Dari dulu gw pengin bikin itu... sekalipun gk untuk skripsi gw pengin bikin itu...
katanya, seniman itu kebanyakan idealis. meskipun dibilang gaya gambar yg kayak gini yang lagi ngetrend, tapi ttp mempertahankan gaya gambar yang dimiliki karena itu adalah jati diri, identitas, dan jiwa mereka. Meski dibilang animasi 3 dimensi lebih keren dan lebih canggih, ttp aja animasi atau gambar 2 dimensi menjadi suatu kecintaan dan hasrat yang nggak bisa diganggu gugat. Entah apakah gw termasuk seniman atau bukan, gw cuma org yg kebetulan suka dan mencintai menggambar. Tapi gw punya perasaan begitu.
Tentu ini adalah kata2 yang akan kedengaran sangat egois, tapi terimalah kawan, terimalah. Jati diri, identitas, dan jiwa adalah hal yang membuat mereka (gw juga) merasa hidup. Sesungguhnya banyak yang gw kenal, ketika mengembara ke style gambar yang bukan miliknya, dia merasa nggak punya identitas sendiri, merasa terlucuti (ah lebay) dan ada beban di hati. Seperti, "Aaaghh, gw mau bebas berekspresiii. Ini gueeee, So whaatt??? Apa masalah looo???"
Oke, itu kedengaran sangat self-centered, tapi yah, begitulah. Tentu, gw berusaha menjadi lebih baik, tapi bukan berarti dengan menjadi orang lain.
No comments:
Post a Comment