Wednesday, November 16, 2011

November's Melancholy



Bulan November = awal2 hujan deras = langit mendung = udara dingin-dingin empuk = kondisi sempurna bagi berkembangnya kista melankolis.

Dulu pas jaman SMA aku menyebutnya sebagai 'fase kesepian', fase di mana tiba2 aku merasa pengin punya pacar. Hal normal bagi anak remaja kan, ahaha. (hoooh, saiah pernah jadi ababil juga lho)

Sekarang? Humm.. nggak ngerasa begitu2 amat sih. Single juga nggak buruk2 amat. Tapi... aku lebih mencemaskan masa depan. Ahahaha... sekarang jadi orang dewasa bermasa depan terancam suram xP
Ohiya? aah, nggak suram2 amat sih, aku lumayan optimis kok. Yeay! Tapi ya itu,, di fase ini aku merasa cepat bosan. Jenuh. Akhirnya sering berpikir ini dan itu. Berpikir hal2 yang melankolis.


Hidup Itu Ada Kalanya Baik, Ada Kalanya Buruk... Tapi Teruslah Berjalan

Aku kenal cukup banyak orang yang rentan depresi dan stress. Karena itu aku mudah maklum saat melihat seseorang memilih sebuah jalan yang 'berbeda'. Semua hal memiliki alasan. Meskipun ada saat-saat di mana aku dengan tegas menyatakan "nggak ada alasan yang bisa membenarkan apapun yang kau lakukan!"

Hidup itu penuh dengan pilihan. Tapi hidup itu sendiri bukanlah pilihan. Hanya karena kau ingin mati, bukan berarti kau bisa mati seenaknya. Karena yang punya hidup itu bukanlah kita, tapi Allah SWT. Namun karena yang menjalani hidup itu adalah kita, maka jalanilah dengan sebaik-baiknya. Pilih pilihan yang ada di hadapanmu dengan sebijak mungkin. Kalau kamu merasa hilang selera, lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan saat ini. Ahaha, ini selalu terjadi padaku. Pada akhirnya aku sering sekali menerapkan prinsip "lakukan yang bisa dilakukan" saking nggak ada patokan tujuannya.

Aku juga bukan orang yang optimis setiap saat. Malah sering bergalau ria. Menjelma menjadi seorang realis-pesimis. Orang yang pastinya menyebalkan, pandangan selalu terhalang tembok 'batas' yang 'diciptakan sendiri'. Karena itulah aku ingin berhenti menjadi orang seperti ini. Kembali menjadi orang yang bebas bermimpi, bebas menggantungkan cita-cita. Childish, but sometimes this part of childish-things is good for ya.

Jangan mengutuki hidup. Karena betapapun kau mengutuki hidup, betapapun kau bilang ingin berhenti, ingin menghilang... kehidupan terus berlanjut.
Hidupmu tak akan berhenti hanya karena hari ini buruk, dan hidupmu juga tak akan berhenti hanya karena hari ini menyenangkan *kata2 ini ku ambil dari drama korea Baker King Kim Tak Gu*
Jadi kalau kau hanya berhenti di sini, berharap kau akan menghilang, berharap kau bisa berhenti.... tapi roda waktu terus berputar. Waktu tak akan menunggumu. Meratapi dirimu, bersedih... silahkan. Tapi jangan lama-lama, karena kau akan terlindas. Sementara kau berdiam diri dan berkabung dalam lumpur melankoli hitam,, waktu terus berjalan.

Ahaha, aku mengatakan semua ini bukannya gampang. Aku melihat kenyataan, keadaanku terutama, dan keadaan orang-orang sekelilingku, berpikir, termenung... saat naik bis, saat di jamban, saat menulis diary, saat aku dilindas waktu... Saat aku merasa bahwa waktu terus berjalan, sementara aku di sini meratapi nasib. Tak ada yang berubah. Maka saat itu aku memutuskan untuk memperbaiki sudut pandangku. Berganti kaca mata. Yaah, meskipun tidak selalu berhasil. Masih ada saat dimana aku pesimis dan bergalau ria. Tapi tak apalah, yang penting aku bisa selalu kembali pada orientasi yang aku pilih. Karena manusia penuh error, keliru, jadi nggak mungkin selalu berputar tepat di garis orbit yang dipilihnya.

Karena hidup terus berlanjut... maka yang bisa dilakukan hanyalah menghadapinya, dengan segenap kekuatan, walaupun kecil... Tapi harus dihadapi. "Hadapi kenyataan yang ada di depan mata, karena itu adalah awal dari segalanya" *lagi2, nyolong kata2, kali ini dari komik DDS Q*

Okeh... itu salah satu pikiran melankoli bulan November ku. Karena sebenarnya aku nggak punya banyak waktu luang ---tugas numpuk--- maka kita lanjutkan lagi nanti, setelah minggu neraka ini berakhir.. ahaha. GOOD LUCK MY WAY!!

No comments:

Post a Comment